ILMU KOMUNIKASI
Aubrey
 Fisher  membuat pernyataan bahwa fenomena komunikasi adalah fenomena 
yang serba ada, serba luas, dan serba makna, Dan pernyataannya itu bisa 
dibenarkan apabila kita melihat sejumlah konsep komunikasi yang telah 
berlimpah dan berubah secara mendasar dari tahun ke tahun. Dan bahkan 
pada pertengahan abad 20  
menjadi ajang pendefinisian bagi para ahli 
komunikasi, sehingga terdapat lebih dari 126 definisi yang telah 
diusulkan ke dalam literature.
Dari berbagai definisi yang ada, 
terdapat definisi yang mengambil gambaran komunikasi yang sangat abstrak
 dan ada juga yang terlalu spesifik, dan ada juga yang mencakup terlalu 
banyak situasi. Sebagai contoh, dua kosep  awal pada pertengahan abad 
20  yang menampilkan perbedaan  mengenai apa itu komunikasi.

“Komunikasi adalah semua prosedur dimana pikiran seseorang dapat memengaruhi orang lain.” (w. weaver, 1949)
Komunikasi
 adalah suatu proses dimana individu (komunikator) menyampaikan pesan 
(biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individu lain (audiens).” 
(Hovland, jains & Kelley, 1953)
- KOMUNIKASI DALAM LINTASAN SEJARAH
Pada
 mulanya komunikasi hanya sekedar alat antar manusia untuk saling 
berhubungan. Dan pada waktu itu, komunikasi dianggap sebagai kegiatan 
biasa yang tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, 
dikaji, atau distrukturkan dalam bentuk yang pasti. Pada abad ke-5 
sebelum masehi, Diyunani berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses 
pernyataan antar manusia, namanya retorika berasal dari bahasa yunan retorike yang berarti berdebat, dari akar kata rekor (orang yang berpidato). Retorika berarti
 seni pidato dan berargumentasi yang bersifat menggugah atau seni 
menggunakan bahasa secara lancar untuk memengaruhi dan mengajak. Sejak 
abad itu, segala urusan yang berhubungan dengan gagasan, pernyataan, dan
 keinginan untuk menyampaikan kepada orang lain mendapatkan perhatian 
khusus. Banyak tokoh bermunculan yang mengkaji retorika, mulai dari mazhab filsafat Sophis, yang tokohnya Georgias dan Protagoras. Pada hal ini retorika mendapat perhatian khusus, bahkan ada beberapa pemikir yang menempatkan retorika sebagai hal penting dalam masyarakat dan pemerintah.
Komunikasi
 terus berkembang tidak hanya melalui lisan, pada zaman kekaisaran 
romawi, kaisar Julius Caesar (100-44 SM) membuat papan pengumuman yang 
dinamakan acta diurnal. Dimana penyampaian gagasan dari sekedar
 lisan menjadi tulisan. Dan hal ini terus berkembang setelah 
ditemukannya kertas, penemuan mesin cetak oleh Johanes Gutenberg 
(1400-1468), dan terbitnya surat kabar pertama (avisa relation oder zeitung) dijerman dan weekly news
 diinggris pada sekitar tahun 1622. Setelah surat kabar, peradaban 
manusia semakin berkembang dengan ditemukannya radio, film, televisi, 
dan sejumlah media lain seperti yang saat ini kita nikmati.
- KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU
Komunikasi adalah suatu bentuk ketrampilan, dan bisa menjadi ilmu dengan persyaratan-persyaratan berikut:
- Objektif , ilmu harus memiliki objek kajian yang konkret, dan objek sendiri bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dan dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran.
- Metodis, metode tertentu yang disebut metode ilmiah yang digunakan untuk menjamin kepastian kebenaran. Ilmu ini menggunakan metode penelitian ilmu social.
- Sistematis, untuk mengetahui dan menjelaskan suatu objek, maka ilmu harus terurai dan terumuskan sehingga tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat.
- Universal, yaitu ilmu yang bersifat umum. Tidak terbatas pada pengetahuan yang khusus.
- MODEL KOMUNIKASI
- Model komunikasi linear
Komunikasi
 dianggap sebagai suatu fungsi linear, karena seseorang mengomunikasikan
 pesan-pesannya melalui saluran kepada seorang penerima, yang kemudian 
memberikan umpan balik kepada pengirim. Model linear ini dikembangkan 
oleh claude Shannon dan waren weaver (1949) atas dasar suatu model 
mekanis telepon.
- Teori peluru
Model komunikasi 
massa dikenal sebagai “peluru” atau “jarum suntik”, media massa dianggap
 sangat perkasa dengan efek yang langsung, dan segera pada khalayak. 
Komunikator menggunakan media massa untuk menembaki khalayak dengan 
pesan-pesan persuasif yang tidak dapat mereka tahan. Akan tetapi setelah
 perang dunia kedua, model peluru kian ditinggalkan, karena khalayak 
tidaklah pasif seperti peluru, akan tetapi mereka aktif dalam memilih 
dari isi media massa.
- Model komunikasi sirkuler
Komunikasi
 merupakan sebuah proses, orientasi pengertian komunikasi sebagai suatu 
proses adalah bahwa komunikasi itu proses yang kompleks, 
berlanjut/continue dan tidak bisa berubah dengan sendirinya. Itulah yang
 menyebabkan bahwa komunikasi selalu berkembang dari waktu ke waktu.
- JENIS-JENIS STUDI KOMUNIKASI
Dua
 prosedur untuk membagi studi komunikasi . salah satu prosedur tersebut 
adalah variasi pendekatan konseptual pada studi komunikasi. Prosedur 
lainnya adalah mencakup wewenang subdisipliner yang secara khusus 
menjelaskan bagian akademis dan asosiasi professional.
- PERSPEKTIF ILMU KOMUNIKASI
- Perspektif mekanistis
Perspektif
 mekanistis menekankan pada unsur saluran fisik komunikasi, penyampaian,
 dan penerimaan arus pesan diantara sumber atau para penerimannya.
- Perspektif psikologis
Perspektif
 psikologis tentang komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada 
individu (komunikator atau penafsir) baik secara teoritis maupun 
empiris.
- Perspektif interaksional
Perspektif 
interaksional menunjukkan pandangan komunikasi manusia yang telah 
berkembang secara tidak langsung dari cabang sosiologi yang dikenal 
sebagai interaksi simbolis.
- Perspektif pragmatis
Perspektif 
 ini didasarkan pada asumsi pokok system dan informasi. Perspektif ini 
merupakan aplikasi yang sesuai dari system pada komunikasi manusia dan 
jelas merupakan perkembangan baru yang berbeda untuk penelitian 
komunikasi manusia.
- Perspektif lain
Diantara keempat perspektif diatas, terdapat beberapa perspektif lainnya yang dianggap kecil dan kurang menyebar, yaitu:
a)      Perspektif  ekologis
Komunikasi sebagai proses adaptasi organism kepada lingkungan.
b)      Perspektif  dramatisme
Menempatkan
 individu dan perilaku social dalam analogi dramatis yang menandai actor
 social pada “panggung” kehidupan yang sebenarnya.
c)      Aliran mcluhan atau mcluhanisme
Media massa elektronik dikategorikan sebagai perangsang citra dan pencipta citra yang subliminal.
d)      Teori atau model keseimbangan
Konsep
 tentang adanya perangkat kekuatan yang saling bertentangan yang 
menciptakan keresahan secara psikologis apabila mereka dalam suatu 
keadaan tidak seimbang. Untuk itu harus dikembalikan pada keadaan yang 
seimbang dengan prinsip maksimalisasi atau ekuilibrium (memberikan 
penekanan pada kebutuhan untuk menyamakan kekuatan yang saling 
bertentangan)



Hat’s off. Well done, as we know that “hard work always pays off”, after a long struggle with sincere effort it’s done.
ReplyDeleteSaab 9-7X AC Compressor