7 HAL YANG MEMBINASAKAN
Oleh: Agus Setiawan
حدثنا عبد العزيز بن عبد الله قال: حدثني
سليمان بن بلال، عن ثور بن زيد المدني، عن أبي الغيث، عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن
النبي صلى الله عليه وسلم قال: (اجتنبوا السبع الموبقات). قالوا: يا رسول الله:
وما هن؟ قال: (الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق، وأكل
الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات).
Hadist diatas terdapat di dalam
shahih Bukhori, no. 2615, kitab washaya, Bab Qaulihi Ta'ala…An Nisa':10. Setelah ditelusuri diberbagai literatur
lainnya, hadist tersebut juga terdapat di dalam:
- Shahih Bukhori, no. 6465, kitab hudud, bab Ramyul muhshanat, dengan redaksi sebagai berikut:
حدثنا عبد العزيز بن عبد الله: حدثنا سليمان،
عن ثور بن زيد عن أبي الغيث، عن أبي هريرة،
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (اجتنبوا السبع الموبقات). قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: (الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات).
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (اجتنبوا السبع الموبقات). قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: (الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات).
- Shahih Bukhari, no. 5431, kitab thibb, bab As sirku was sihru minal muubiqaat, dengan redaksi sebagai berikut:
حدثني عبد العزيز بن عبد الله قال: حدثني
سليمان، عن ثور بن زيد، عن أبي الغيث، عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن رسول الله
صلى الله عليه وسلم قال: (اجتنبوا الموبقات: الشرك بالله، والسحر).
- Sunan abu Daud, no. 2874, kitab washaya, bab ma ja a fi tasydid fi aqli malil yatim, dengan redaksi sebagai berikut:
حدثنا أحمد بن سعيد الهمداني، حد ثنا ابن وهب،
عن سليمان بن بلال، عن ثور بن زيد، عن أبي الغيث، عن أبي هريرة أن رسول اللّه صلى
اللّه عليه وسلم قال: "اجتنبوا السبع الموبقات" قيل: يارسول اللّه، وما
هنَّ؟ قال: "الشرك باللّه، والسِّحر، وقتل النفس التي حرم اللّه إلا بالحق،
وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولِّي يوم الزحف، وقذف المحصنات الغافلات
المؤمنات".
Adapun artinya yaitu: Jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada
kehancuran atau kebinasahan. Para sahabat bertanya, apakah ketujuh perkara itu,
wahai Rasulullah? Beliau menjawab, "Yaitu syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan agama,
memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot dalam peperangan dan
melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang terjaga dari
perbuatan dosa dan tidak tahu menahu tentangnya."
- Syirik
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah
dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdo'a kepada selain
Allah di samping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada
selain-Nya.[1]
Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah
berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang
tidak berhak, dan itu adalah kedzaliman yang paling besar, Allah berfirman yg artinya:
Artinya: "Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman:
13)
Demikian pula Allah tidak akan
mengampuni orang musyrik, jika ia meninggak dunia dalam kemusyrikannya. Allah
berfirman yang artinya:
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisa': 48)
Jenis syirik
Jenis syirik ada dua
jenis, yaitu syirik besar dan syirik kecil:
a.
Syirik besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya
kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat dari padanya.
Syirik besar yaitu memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah.[2]
Syirik besar pun ada empat macam:[3]
1)
Syirik dakwah (Do'a)
Yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah ia berdo'a kepada selainnya.
Allah berfirman yang artinya:
"Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; Maka tatkala Allah menyelamatkan
mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan
(Allah)." (Al Ankabut: 65)
2)
Syirik niat, keinginan
dan tujuan
Yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah. Allah berfirman
yang artinya:
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di
dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
Telah mereka kerjakan". (Hud: 15-16)
3)
Syirik keta'atan
Yaitu menta'ati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah. Allah
berfirman yang artinya:
"Mereka
menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain
Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka
Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan". (At
Taubah: 31)
4)
Syirik mahabbah
(kecintaan)
Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. Allah
berfirman yang artinya:
"Dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah". (Al Baqarah: 165)
b.
Syirik kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia
mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.[4]
Adapun syirik kecil juga terbagi menjadi dua macam:
1)
Syirik zhahir
(nyata): yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbutan. Dalam bentuk
ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Adapun yang berbentuk
perbuatan adalah seperti memakai kalung atau benang sebagai pengusir atau
penangkal mara bahaya.
2)
Syirik khafi (tersembunyi): yaitu syirik dalam
hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji) dan sum'ah
(ingin didengar orang).
- Sihir[5]
Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut sebabnya. Disebut
sihir karena ia terjadi dengan perkara
yang tersembunyi dan yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Adapun menurut syari'at sihir adalah 'azimah, ruqyah, buhulan (tali),
ucapan, obat-obatan dan asap. Sihir mempunyai hakikat, diantaranya ada yang
mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang sakit, membunuh, memisahkan
antara suami dengan istrinya, dan semua itu terjadi dengan takdir kauniyah Allah.
Sihir masuk dalam syirik dari dua sisi:
Pertama, karena di dalamnya
terdapat istikhdam (meminta pelayanan) dari syaithan-syaithan serta
ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai
agar syaithan-syaithan itu memberikan pelayanan kepada tukang sihir. Dan sihir
itu sendiri adalah dari ajaran syaithan. Allah berfirman:
Yang
Artinya: "Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir
(mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia." (Al
Baqarah: 102)
Kedua, di dalamnya
terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah
dalam hal itu. Ini adalah kekufuran dan kesesatan.
- Memakan Riba
Dalam kitab suci-Nya Al Qur'an, Allah tidak pernah
memaklumatkan perang kepada seseorang kecuali kepada pemakan riba. Allah berfirman yang,
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu."
(Al Baqarah: 278-279)
Pengharaman riba berlaku untul
umum, tidak dikhususkan (sebagaimana diduga oleh sebagian orang) hanya antara
si kaya dan si miskin. Pengharaman itu berlaku untuk semua orang dan dalam
semua keadaan.
Qatadah
berkata,”Sesungguhnya orang yang makan riba itu akan dibangkitkan dalam keadaan
gila pada hari kiamat. Itu merupakan tanda bagi mereka yang dapat disaksikan
oleh seluruh manusia yang ada disana.”[6]
- Membunuh Jiwa Yang Diharamkan Allah
Artinya:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan
Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”(An-Nisa’:93)
Membunuh
seseorang tanpa alasan atau sebab yang dibenarkan oleh agama adalah merupakan
dosa besar diantara tujuh dosa besar yang terdapat didalam hadist diatas dan
akan mendapatkan balasan dari Allah yaitu neraka jahannam seperti yang terdapat
dalam ayat diatas.
Akan tetapi apabila terdapat dua
orang muslim yang saling bertengkar dan ingin sama-sama membunuh maka kata
Rasulallah dalam hadistnya mereka akan masuk neraka dua-duanya,hadistnya
sebagai berikut yang artinya:
“Apabila dua orang muslim bertemu dengan pedang terhunus,
orang yang membunuh dan yang terbunuh dineraka.” Seseorang bertanya, “Wahai
Rasulallah, tentang yang membunuh bisa dimengerti, bagaimana dengan yang
terbunuh?” Beliau menjawab,”Karena ia sebenarnya sangat ingin untuk membunuh
temannya.” [7]
Abu Sulaiman ra. Memberi penjelasan,”Hadist
ini berlaku jika dua orang itu saling berbunuhan karena selain ta’wil. Artinya
jika keduanya berbunuhan karena kebencian
yang ada diantara keduanya.
- Memakan Harta Anak Yatim
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan
harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh
perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”(An
Nisa’:10)
Abu Sa’id
al-Khudriy ra. Meriwayatkan dalam mengisahkan perjalanan mi’rajnya Rasulallah
saw, “Tiba-tiba aku berhadapan dengan
orang-orang yang mulut mereka dibuka secara paksa oleh para malaikat adzab,
lalu datang malaikat-malaikat lainnya sambil membawa bebatuan dari
neraka,kemudian dimasukkan ke dalam mulut mereka hingga keluar melalui dubur
mereka, aku bertanya kepada jibril,”Wahai jibril, siapakah mereka itu?” jibril
menjawab
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan komentar kamu