ORANG YANG BUNUH DIRI DIMEDAN PERANG KARENA TIDAK TAHAN ATAS SAKIT YANG DIDERITANYA
Oleh : Mahmud dan Harianto
Kajian
Hadits “Tentang orang yang bunuh diri dimedan perang karena tidak tahan
atas sakit yang dideritanya, para sahabat menganggap dia mati
syahid, tapi rasulullah bersabda dia ahli (penghuni) neraka.”
Rasulullah saw bersabda :
حدثنا
أبو اليمان : أخبرنا شعيب , عن الز هري وحدثني محمود بن غيلان : حدثنا
عبدالرزاق : أخبرنا معمر , عن الزهري , عن ابن المسيب , عن أبي هريرة رضي
الله عنه قال : شهدنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقال لرجل ممن
يدعي الاسلام : هذا من أهل النار . فلما حضر القتال قاتل الرجل قتالا شديدا
فأصابته جراحة فقيل : يارسول الله , ألذى قلت : انه من أهل النار , فانه
قاتل اليوم قتالا شديدا وقد مات , فقال النبي صلى الله عليه وسلم (الى
النار) قال فكاد بعض الناس أن يرتاب . فبينما هم على ذالك اذ قيل انه لم
يمت , ولكن به جراحا شديدا . فلما كان من الليل لم يصبر على الجراح فقتل نفسه
, فأخبر النبي صلى الله عليه وسلم بذلك فقال : (ألله أكبر , أشهد أني
عبدالله ورسوله) . ثم أمر بلالا فنادي فى الناس : (انه لايدخل الجنة الا
نفس مسلمة , وان الله ليؤيد هذا الدين بالرجل الفاجر )[1].
Telah
berkata Abul Yaman kepada kami : Telah dikabarkan ke pada kami Syu’aib,
dari Zuhri dan telah berkata kepadaku Mahmud bin Ghailan : Telah
mengatakan kepada kami Abdurazzaq : Telah dikabarkan
kepada kami Muammar, dari Zuhry, dari Ibnu Musayyib, dari Abi Hurairah
r.a. berkata: Kami telah menyaksikan bersama Rasulullah SAW, maka beliau
berkata kepada seorang laki-laki yang mana dituduh tentang Keislamnnya :
((Ini dari penghuni neraka)). Ketika mengikuti peperangan dia berperang
dengan semangat (sangat kuat) maka ia terkena luka, maka dikatakan,
sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, yang kamu telah katakan dia
termasuk ahli neraka, maka sesungguhnya dia berperang hari ini dengan
kuat (bersih keras,sungguh-sungguh) sekali dan dia telah meninggal, maka
Rasulullah SAW berkata : “(dia ke neraka)”, hampir sebagian manusia
tidak percaya (ragu-ragu) (bahwa dia masuk neraka), ketika itu dia belum
meninggal, akan tetapi dia terkena luka yang sangat parah. Maka ketika
waktu malam dia tidak sabar dengan luka yang dideritanya lalu ia
membunuh dirinya, maka diberitakan Rasulullah SAW maka dia pun berkata :
(Allah Maha Besar, bersaksilah bahwa sesungguhnya aku adalah hamba
Allah dan rasul-Nya) kemudian dia menyuru bilal memberi tahu kepada
manusia (menyiarkan) bahwa (tidak akan masuk syurga kecuali jiwa yang
muslimah selamat, dan sesungguhnya Allah tidak akan menguatkan agama ini
dengan laki-laki yang fajir ) (HR.Bukhari)
Kandungan dan makna hadits
- Menyuruh dan mengajak kepada keimanan (Tauhid) dan juga menyakini takdir yang diiringi dengan amalan (usaha).
Allah SWT berfirman didalam Surah an-Nahl : 36, tentang masalah Tauhid.
ولقد
بعثنا فى كل أمة رسولا أن اعبد الله واجتنبوا الطاغوت فمنهم من هدالله
ومنهم من حقت عليه الضلالة فسيروفى الارض فانظروا كيف كان عاقبة المكذبين
Dan
sungguh kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Taghut (berhala/ selain
Allah), kemudian diantara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan
ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
(an-Nahl : 36)
واعبدوالله ولا تشركوا به شيئا ...... (ألنساء : 36 )
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun…..
(QS.an-Nisa’ : 36)
Allah Swt berfirman didalam surah al-Qomar : 49, tentang masalah Takdir
انا كل شيئ خلقناه بقدر (ألقمر :49 )
Sungguh kami telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (al-Qomar : 49).
Allah SWT, berfirman tentang usaha
... ان الله لا يغر مابقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم ... (ألرعد : 11)
Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri...(QS. Ar-ra’du : 11)
ما
أصاب من مصيبة فى الأرض ولا فى أنفسكم الا فى كتاب من قبل أن نبرأها ان
ذالك على الله يسيرا – لكي لا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما ءاتا كم
والله لا يحب كل مختال فخور (ألحديد : 22-23)
Tiada suatu
bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yag diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang
yang sombong lagi membanggakan diri.
(QS. Al-Hadid : 22-23)
Rasulullah SAW bersabda :
كتب الله مقا دير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة
“Allah SWT telah mencatat takdir seluruh makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi selang waktu lima puluh ribu tahun.” (HR Muslim).
- Iman, Amal Saleh Dan Dakwah
والعصر- ان الانسان لفى خسر- الا الذين أمنوا وعملواالصالحات وتواصوبالحق وتواصو بالصبر
Demi
masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebajikan dan
saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. ( QS.al-‘Asr : 1-3).
Amal yang akan di pertanggung jawabkan kelak di akhirat
فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
Maka
barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan
melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat
zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.
(QS.az-Zalzalah : 7-8)
- Khauf dan Raja’
انما ذالكم الشيطان يخوف أوليا ءه فلا تخافوهم وخافوني ان كنتم مؤمنين
Sesungguhnya
mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik) karena itu Janganlah kalian takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang
yang beriman (QS.ali-Imran : 175).
Khauf (takut) adalah adz-dzar’u yaitu
sebuah tindakan (reaksi) dari munculnya kekhawatiran akan terjadinya
sesuatu yang membinasakan, membahayakan atau menyakitkan. Allah telah
melarang takut kepada wali-wali Syeithan dan memerintahkan untuk takut
kepada-Nya. [2]
Allah SWT berfirman, tentang masalah raja’ (berharap).
فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولايشرك بعبادة ربه أحدا (ألكهف : 110 )
Barang
siapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadah kepada rabbnya. (QS. al-Kahfi : 110).
Raja’
(berharap) yaitu ketamakan manusia dalam memperoleh sesuatu yang dekat
sekali kemungkinan mendapatkannya atau sesuatu yang jauh akan tetapi
diposisikan pada posisi yang dekat. Raja’ yang terpuji hanya untuk
orang-orang yang mau beramal ketaantan dan mengharap pahala Allah, atau
bertaubat dari kemaksiatan serta mengharap diterima taubatnya. Adapun
raja’ yang tidak disertai dengan amalan tidak lain hanyalah tipuan dan
angan-angan yang tercela. [3]
- Menganjurkan kepada kita untuk selalu berniat yang sholeh
Rasulullah saw bersabda :
عن
أمير المؤمنين أبي حفص عمر ابن الخطاب رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول : انماالأعمال بالنيات وانمالكل امرئ مانوى فمن
كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا
يصيبها أومرأة ينكحها فهجرته الى ماهاجر اليه (رواه البخاري)
Semua
amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan
sesuai apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan
rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barang siapa
berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ia nikahi, maka
hijrahnya untuk apa yang ia tuju. (HR Bukhari).
Hadits ini sangat penting, karena menjadi orentasi seluruh hukum dalam Islam. Ini bisa dilihat dari pendapat para ulama’. Abu Dawud
berkata, hadits ini setengah dari ajaran Islam. Karena agama bertumpu
pada dua hal : sisi lahiriah (amal perbuatan) dan sisi bathiniyah
(niat). Imam Ahmad dan Imam Syafi’i
berkata, hadits ini mencakup sepertiga ilmu, karena perbuatan manusia
terkait dengan tiga hal : hati, lisan, dan anggota badan. Sedangkan niat
dalam hati merupakan salah satu dari tiga hal tersebut. [4]
Para
ulama’ sepakat bahwa perbuatan seorang mukmin tidak akan diterima dan
tidak akan mendapatkan pahala kecuali jika diiringi dengan niat. [5]
Waktu
niat adalah diawal ibadah. Hadits ini mendorong kita untuk ikhlas dalam
segala perbuatan dan ibadah agar mendapat pahala di akhirat serta
kemudahan dan kebahagiaan di dunia.
Semua perbuatan baik dan
bermanfaat, jika diiringi niat yang ikhlas dan hanya mencari keridhaan
Allah, maka perbuatan tersebut adalah ibadah.
- Sabar dari segala ujian yang menimpa
Allah swt berfirman:
ياأيهاالذين أمنوااصبروا وصا بروا ورابطوا واتقوالله لعلكم تفلحون (ألنساء : 200)
Wahai
orang-orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiaga-siaga dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung. (QS. an-Nisa’ : 200)
أم حسبتم أن تدخلوا
الجنة ولما يأتكم يأتكم مثل الذين خلوا من قبلكم مستهم البأساء والضراء
وزلزلوا حتى يقول الرسول والذين أمنو معه متى نصر الله ألا ان نصر الله
قريب (ألبقرة : 214)
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami)
orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan,
penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah akan datang
pertolongan Allah ? ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS. al-Baqarah : 214)
Didunia
ini Allah SWT menguji kita dengan segala macam cobaan baik dari
kemiskinan, yaitu harta benda masalah ekonomi, dan lain segalanya. Dari
masalah keluarga, jabatan, wanita dan segala sesuatu akan menjadi
masalah kalau kita tidak ada kesabaran.
Begitu juga pada kejadian
pada hadits yang kita bahas, yang mana dia tidak sabar atas penyakit
yang dideritanya sehingga ia membunuh dirinya. Maka dia akan masuk
neraka, Rasulullah berkata demikian karena Rasulullah sudah mengetahui.
Rasulullah saw bersabda :
عن
سهيل بن سعد الساعدى : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم التقى هو
والمشركون فاقتلوا , فلما مال رسول الله صلى الله الى عسكره , ومال الاخرون
الى عسكرهم , وفى أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم رجل لايدع لهم شاذة
ولافاذة الا اتبعها يضربها بسيفه , فقالوا : ما أجزأ منا اليوم أحدكما أجزأ
فلان . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((أما انه من أهل النار ))
فقال رجل من القوم : أنا صاحبه أبدا. قال : فخرج معه كلما وقف وقف معه واذا
أسرع اسرع معه .قال : فجرح الرجل جرحا شديدا , فاستعجل الموت فوضع نصل
سيفه بالارض وذبابه بين ثدييه ثم تحامل على سيفه فقتل نفسه , فخرج الرجل
الى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : أشهد أنك رسول الله قال :
((وماذاك ؟ )) قال : ألرجل الذى ذكرت أنفا أنه من أهل النار , فأعظم الناس
ذالك فقلت : انا لكم به فخرجت فى طلبه حتى جرح جرحاشديدا , فاستعجل الموت ,
فوضع نصل سيفه بالارض وذبابه بين ثدييه , ثم تحامل عليه فقتل نفسه . فقال
رسول الله صلى الله عليه وسلم عند ذالك ((أن الرجل ليعمل عمل أهل الجنة ,
فيما يبدو للناس , - وهو من أهل النار وأن الرجل ليعمل عمل أهل النار –
فيما يبدو للناس – وهو من أهل الجنة )) أخرجه مسلم
Dari Suhail,
bin Sa’di Asaa’idi : Bahwa sesungghnya Rasulullah SAW berjumpa dengan
dia dan orang-orang musyrik maka dia pun membunuh mereka – ketika
Rasulullah SAW cendrung ke bala tentaranya (pasukannya), berpaling
darinya, dan yang lain juga berpaling ke pasukan mereka, dan diantara
sahabat Rasulullah SAW ada laki-laki yang tidak meninggalkan mereka
menyalahi aturan, tidak menuruti kaedah, yang sendiri, kecuali
mengikutinya mengibas dan memukul (berperang) dengan pedangnya – maka
mereka para sabat berkata : Tidak ada yang akan mendapat pahala
(balasan) diantara kita seperti yang telah dilakukan sifulan. Maka
Rasulullah SAW bersabda : (Bahwa dia adalah penghuni neraka) maka
berkata laki-laki diantara kami : Saya sahabat karibnya yang selalu
menemaninya. Dia berkata : Maka aku keluar bersamanya untuk berperang,
maka setiap berhenti aku berhenti bersamanya, dan jika dia mempercepat
aku pun demikian. Dia berkata : Maka dia terluka sangat parah, maka dia
mempercepat kematiannya lalu dia meletakkan ujung pedangnya di tanah dan
ujung pedang yang paling bawah diantara dua susunya, kemudian dia
membawa dengan pedangnya maka diapun membunuh dirinya sendiri.
Maka
dia pun pulang ke Rasulullah SAW maka dia pun berkata : Saya bersaksi
bahwa kamu adalah Rasulullah. Maka dia berkata : apaka begitu ? dia
berkata : Laki-Laki yang kamu sebutkan tadi bahwa sesungguhnya dia
termasuk ahli neraka, maka diberitahukan kepada orang-orang tentang itu,
maka aku berkata: Saya untuk kalian dengannya. Maka aku pergi untuk
meminta kepadanya/ sampai ia terluka sangat parah, maka dia mempercepat
kematiannya, dia menaruh ujung pedangnya di antara kedua susunya,
kemudian dia membawa dan membunuh dirinya sendiri. Rasulullah SAW
bersabda atas kejadian itu : ((Sesungguhnya laki-laki yang tidak
melakukan pekerjaan ahli neraka – yang nyatanya untuk manusia-dan dia
adalah penghuni neraka dan adapun laki-laki tidak mengerjakan amalan
ahli neraka – yang nyatanya di pandang manusia tidak demkian- dan dia
ahli syurga.))
وفى رواية : فأخبر النبي صلى الله
عليه وسلم بذالك فقال : (ألله أكبر , أشهد أني عبدالله ورسوله) . ثم أمر
بلالا فنادي فى الناس : (انه لايدخل الجنة الا نفس مسلمة , وان الله ليؤيد
هذا الدين بالرجل الفاجر )
Dan diriwayat yang lain : Maka telah
di beritakan kepada kami dari Nabi SAW maka dia pun bersabda : (Allah
Maha Besar, bersaksilah bahwa aku adalah hamba Allah dan rasulNya.
Kemudian dia menyuruh bilal menyerukan kepada manusia yang lain :(bahwa
sesungguhnya tidak akan masuk syurga kecuali jiwa yang selamat
(muslimah), dan sesungguhnya Allah tidak akan menguatkan agama ini
dengan laki-laki yang fajir).
Rasulullah juga bersabda tentang orang yang tidak sabar atas penyakit yang menimpanya.
عن
أبي هريرة رضي الله عنه قال :قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من قتل
نفسه ؟ بحديدة , فحديدته فى يده , يتوجأ بها فى بطنه فى نار جهنم خالدا
مخلدا فيها أبدا , ومن شرب سما فقتل نفسه فهو يتحساه فى نار جهنم خالدا
مخلدا فيها أبدا , ومن تردى من جبل فقتل نفسه فهو يتردى فى نار جهنم خالد
مخلد فيها أبدا [6]
Dari
abi Hurairata ra. Berkata : Rasulullah SAW bersabda : ((barang siapa
yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu yang di tangannya, yang
ditusukkanya di tubuhnya (perutnya) di neraka nantinya, dia akan kekal
selama-lamanya didalam neraka. Dan barang siapa yang meminum racun maka
dia telah membunuh dirinya sendiri, racun itu akan dia minum hisap di
neraka nantinya dia akan kekal selama-lamanya didalam neraka. Dan barang
siapa yang menjatuhkan diri dari gunung maka dia telah membunuh dirinya
sendiri, maka dia akan di ceburkan seperti dia melakukannya di gunung,
dia akan kekal selama-lamanya didalam neraka)). (HR Muslim)
- Agar selalu istiqomah
Allah SWT berfirman :
فاستقم كما أمرت ومن تاب معك ولا تطغوا انه بما تعملون بصير (هود : 112)
Maka
tetaplah engkau (Muhammad) (dijalan yang lurus (benar)) sebagaimana
telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu,
dan janganlah kamu melampai batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. (QS Hud : 112)
Nabi Muhammad SAW bersabda :
عن
أبي عمرو قيل : أبي عمرة سفيان بن عبد الله الثقفي رضي الله عنه قال :
يارسول الله قل لي فى الاسلام قولا – لاأسأل عنه أحدا غيرك قال : قل أمنت
بالله ثم استقم (رواه بخاري ومسلم)
Ya Rasulullah, katakana
kepadaku perkataan tentang Islam yang tidak aku tanyakan kepa selain
engkau Katakanlah aku beriman kepada Allah kumudian istiqomahlah (HR Bukhari dan Muslim)
Abu Bakar ra berkata : “tidak menyekutukan Allah sedikitpun”, kemudian mereka tetap teguh bahwa Allah adalah Rabb mereka”. Umar bin Khattab ra membaca ayat ini, diatas mimbar, lalu berkata, “istiqomahlah untuk menaatinya dan janganlah berbolak balik seperti musang.” [7]
Al-Qusyairy
berkata : istiqomah tingkat sempurnanya suatu perkara. Dengan adanya
istiqomah, akan tercipta kebaikan. Dan barang siapa yang tidak memiliki
sikap istiqomah, maka semua usaha yang dilakukan akan lenyap. [8]
Al-Wasithy berkata, “istiqomah adalah etika yang menjadikan sempurnanya berbagai kebaikan.”[9]
Ibnu Rajab
berkata, “istiqomah adalah menempuh jalan yang lurus, agama yang benar,
tanpa berpaling kekanan dan kekiri. Mencakup semua ketaatan, yang
dzahir yang yang bathin. Juga mencakup semua larangan. Sehingga pesan
ini mencakup semua kebaikan.” [10]
Referensi
- Al-Qur’anul Karim
- Fiqhu Dakwah Sahih Imam Bukhari
- Talkhish Sahih Imam Muslim
- Al-Wafi – Syarah Arba’in ab-Nawawiyah, DR. Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu,.
- Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin dan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Bin Abdullah Bin Baaz, Syarah Tsalatsatil Ushul (Tiga Landasan Pokok)
[1]
أخرجه البخاري فى الحديث 3062 أطرفه فى : كتاب المغازي , باب غزوة خيبر ,
5\ 89 برقم 4203 و 4204 وكتاب القدر , باب العمل بالخواتم , 7 \ 270,
برقم 6606
وأخرجه مسلم فى كتاب الايمان , باب غلظ تحريم
قتل الانسان نفسه وان من قتل نفسه بشيئ عذب به فى النار وأنه لا يدخل الجنة
الا نفس مسلمة , 1\ 105 برقم 111
[2]
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin dan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Bin
Abdullah Bin Baaz, Syarah Tsalatsatil Ushul, (penjelasan tiga landasan
pokok yang wajib diketahui setiap muslim), alih bahasa Abu Hudzaifah,.
Cet. Pertama, Juni 2006., Penerbit . Maktabah al-Ghuraba’.. hal.147
[3]
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin dan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Bin
Abdullah Bin Baaz, Syarah Tsalatsatil Ushul, (penjelasan tiga landasan
pokok yang wajib diketahui setiap muslim), alih bahasa Abu Hudzaifah,.
Cet. Pertama, Juni 2006., Penerbit . Maktabah al-Ghuraba’.. hal. 152
[4] DR. Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu,. Penerbit Daar Ibnu Katsir , Damaskus – Beirut,. Cetakan tahun 1418 H/1998 M,. Al-Wafi - Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah.,Edisi Indonesia Penerjemah Muhil Dhofir, Lc., cetakan ke empat, Januari 2007,. Penerbit. Al-I’Tishom Cahaya Umat. , hal.1
[5] Ibid , hal 4
[6] كتاب الايمان (37)باب غلظ تحريم قتل الانسان نفسه , وان من قتل نفسه بشيئ عذب به فى النار , وانه لايدخل الجنة الا نفس مسلمة
تلخيض (صحيح الامام مسلم)
ابن الحجاج ألقشيرى النيسابوري (206-261
للامام الفقيه أبى العباس أحمد بن عمر ألقرطبي (598-656
ألجزء الأول دارالسلام للطباعة والنشر والتوزيع والترجمة ألطبعة الأولى : 1409-1988
تحقيق ألدكتور رفعت فوري واستاذ ورئيس قسم الشريعة بكلية دارالعلوم أحمد محمود الخولي
[7] DR. Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu,. Penerbit Daar Ibnu Katsir , Damaskus – Beirut,. Cetakan tahun 1418 H/1998 M,. Al-Wafi - Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah.,Edisi
Indonesia Penerjemah Muhil Dhofir, Lc., cetakan ke empat, Januari
2007,. Penerbit. Al-I’Tishom Cahaya Umat. , hal. 160 - 164
[8] ibid
[9] ibid
[10] ibid
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan komentar kamu